“Pelaksanaan
Manajemen Planning Organizing Actuating Controlling (POAC) Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung Dalam Menanggulangi Banjir” (Study
Mahasiswi Fakultas ISPI , Universitas Lampung)
Jenis
Penelitian
Jenis penelitian yang
peneliti gunakan adalah Penelitian Deskriptif dengan menggunakan pendekatan
kualitatif
Sampel
Penelitian
Penulis menetapkan
tempat penelitian pada Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bandar
Lampung yang berkedudukan di Jalan Kapten Tendean Nomor 14 C Tanjung Karang
Pusat , Selain BPBD Kota Bandar Lampung, peneliti memilih Kelurahan Pasir Gintung,
Kelapa Tiga, Palapa, Kaliawi, dan Kelurahan Durian Payung di Kecamatan Tanjung
Karang Pusat yang memiliki luas wilayah kurang lebih 658 hektar (LAKIP
Kecamatan Tanjung Karang Pusat Tahun 2012) juga menjadi tempat sebagai lokasi
penelitian, alasan penulis memilih Kecamatan Tanjung Karang Pusat antara lain
karena dikecamatan inilah bencana banjir pada awal Januari 2013 yang terjadi
terdapat jumlah korban kerusakan bencana banjir terbanyak diantara seluruh
kecamatan dan kelurahan yang sama-sama dilanda bencana banjir di Kota Bandar
Lampung .
Teknik
Pengumpulan data
Wawancara Mendalam
(In-dept Interview) , Dokumentasi .
Instrumen
Penelitian
Reduksi Data , Yaitu
proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan
transformasi data Yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data merupakan suatu bentuk
analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan dan membuang yang tidak
perlu serta mengorganisasikan data sedemikian rupa hingga kesimpulan finalnya
dapat ditarik dan diverifikasi.
Analisis
Jurnal
Pada penelitian ini dibahas mengenai banjir dan menerapkan manajemen POAC
dalam menanggulanginya , Banjir merupakan salah satu bencana yang kerap melanda
wilayah perkotaan. Banjir di Kota Bandar Lampung terjadi diakibatkan oleh
faktor alam dan faktor non-alam. Salah satu kecamatan yang menjadi korban saat
banjirmelanda tahun 2013 adalah Kecamatan Tanjung Karang Pusat. Upaya
menanggulangi banjir di Kota Bandar Lampung membutuhkan Kinerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung yang memiliki tupoksi
dalam upaya penanggulangan banjir.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanaPelaksanaan Manajemen
POAC BadanPenanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung dalam
Menanggulangi Bahaya Banjir.
Hasil penelitian menunjukkan BPBD masih belum optimal dalam melaksanakan
fungsi manajemenPlanning, Organizing, Actuating dan Controlling. Pada fungsi
manajemen Planning, bersih-bersih sungai dengan menerjunkan 10 orang buruh,
pelatihan/simulasi yang dilaksanakan rutin setiap tahunnya hanya dilakukan
bersama instansi/sektor lain tetapi tidak melibatkan adanya unsur masyarakat,
pasca banjir lebih memfokuskan program pendataan. Pada fungsi manajemen
Organizing, BPBD berkoordinasi dengan Tim SAR, namun Tim SAR gagal. Pada fungsi
manajemen Actuating, BPBD Yusiana AS belummengajak masyarakat Kecamatan Tanjung
Karang Pusat untuk berpartisipasi aktif dalam membersihkan sungai, BPBD
koordinasi dengan Tim SAR saat tanggap darurat sertaberkoordinasi dengan Dinas
Sosial dan pihak Kelurahan/Kecamatan untuk menyalurkan bantuan materiil. Pada
fungsi manajemen Controlling, dikarenakan BPBD tidak terjun secara langsung di
Kecamatan Tanjung Karang Pusat, pengawasan yang dilakukan oleh BPBD pasca
bencana banjir adalah dengan menerima laporan yang berasal dari Tim SAR.
“Pelaksanaan Manajemen
Planning Organizing Actuating Controlling (POAC) Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung Dalam Menanggulangi Banjir” Didapatkan dari :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar