PERILAKU
KONSUMEN
v Pengertian
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan kegiatan
manusia hanya dalam lingkup yang terbatas. Perilaku konsumen akan selalu
berubah-ubah sesuai dengan pengaruh sosial budaya yang semakin meluas, latar
belakang sosial yang semakin meningkat, sehingga berusaha mencari motivasi
dalam diri konsumen.
Seperti yang dikutip oleh Ristiyanti
Prasetijo dan John J.O.I Ihalauw, menurut Schiffman dan Kanuk, perilaku
konsumen didefinisikan sebagai proses yang dilalui seseorang dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa
maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya.
Jadi dapat dikatakan bahwa perilaku
konsumen merupakan studi tentang bagai mana pembuat keputusan (decision
units), baik individu, kelompok ataupun organisasi, membuat
keputusan-keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk/jasa
dan mengkonsumsinya.
v Pengertian
Pendekatan Perilaku Konsumen
Pendekatan untuk mempelajari perilaku konsumen dalam
mengkonsumsi suatu barang:
1.Pendekatan Kardinal
2.Pendekatan Ordinal
Asumsi: Konsumen bersikap rasional. Dengan anggaran
yang tersedia, konsumen berusaha memaksimalkan kepuasan totalnya dari barang
yang dikonsumsinya.
Pendekatan Kardinal
Menurut
pendekatan kardinal kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan
(misalnya:uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah
kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar
jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya.
Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada
tingkat pendapatan yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat
bergantung pada individu (konsumen) yang bersangkutan.
Konsumen dapat
mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam
membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang.
Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total
utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah
kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah
barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit
dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi. Asumsi dari
pendekatan ini adalah sebagai berikut:
1. Konsumen
rasional, artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan
pendapatannya.
2. Berlaku hukum
Diminishing marginal utility, artinya yaitu besarnya kepuasan marginal akan
selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus
menerus.
3. Pendapatan
konsumen tetap yang artinya untuk memenuhi kepuasan kebutuhan konsumen dituntut
untuk mempunyai pekerjaan yang tetap supaya pendapatan mereka tetap jika salah
satu barang di dalam pendekatan kardinal harganya melonjak.
4. Uang
mempunyai nilai subyektif yang tetap yang artinya uang merupakan ukuran dari
tingkat kepuasan di dalam pendekatan kardinal semakin banyak konsumen mempunyai
uang maka semakin banyak mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka..
5. Total utility
adalah additive dan independent. Additive artinya daya guna dari sekumpulan
barang adalah fungsi dari kuantitas masing-masing barang yang dikonsumsi.
Sedangkan independent berarti bahwa daya guna X1 tidak dipengaruhi oleh
tindakan mengkonsumsi barang X2, X3, X4 …. Xn dan sebaliknya.
Pendekatan Ordinal
Kelemahan pendekatan kardinal
terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi
barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran
semacam ini sulit dilakukan. Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen
dengan angka ordinal (relatif).Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan
kurva indiferens (kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang
dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).
Kepuasan Konsumen Pendekatan
Kordinal & Ordinal
Dalam berdagang baik sebagai
distributor atau sebagai produsen yang harus dijaga adalah para konsumen agar
tidak pindah dari target pasar kita. Dalam hal menjaga konsumen ini kita harus
memperhatikan tingkat kepuasan para konsumen. Dalam posting kali ini saya ingin
memberikan penjelasan tentang kepuasan konsumen dalam 2 pendekatan.
- Kepuasan Konsumen Pendekatan Kardinal
Kepuasan konsumen pendekatan kardinal, yaitu adalah
kepuasan dapat diukur dgn uang atau satuan hitung lainnya:
- Marginal Utility
- Total Utility
2. Kepuasan Konsumen Pendekatan Ordinal
Kepuasan konsumen pendekatan
ordinal, yaitu adalah kepuasan tidak dapat diukur dengan satu satuan
- Indifference Curve
- Budget Line
Persaman dan perbedaan:
Persamaan Kardinal dan Ordinal:
Persamaan
kardinal dan ordinal yaitu sama-sama menjelaskan tindakan konsumen dalam
mengkonsumsi barang-barang yang harganya tertentu dengan pendapatan konsumen
yang tertentu pula agar konsumen mencapai tujuannya (maximum utility)
Perbedaan kardinal dan Odinal :
Pandangan
antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan
dalam angka atau bilangan.. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan.dalam bilangan atau angka. Analisis
kardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan
marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve
atau kurva kepuasan sama .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar